February 22, 2013

Surve Ekspedisi Taman Nasional Meru Betiri, Bandealit, Jember, Jawa Timur

Kali ini ku akan berbagi pengalaman perjalanan yang amat jauh dari Yogya menuju Jember untuk tujuan Surve di Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) tepatnya di daerah Bandialit.

Tujuan kami surve di TNMB adalah untuk meneliti keanekaragaman anggrek di daerah Bandealit, lebih tepatnya semacam ekspedisi

Dengan modal sedikit informasi yang telah kami dapatkan staf balai TN Meru Betiri, kami berempat yaitu Andaru, Abid, Dita & Wilis, "nekad" mengambil keputusan untuk tetap berangkat. Kami memang utusan kelompok studi, sehingga layaklah kalau kami disebut "pejuang Meru Betiri" hehe..

Yap.. meminimalkan yang minimal mungkin itu sebuah sebuah prinsip dalam perjalanan kami..

Untuk sampai disana kami pesan tiket jurusan Yogya (Lempuyangan) - Jember dan sekalian tiket pulangnya. Tentunya tiket kelas ekonomi seharga 35 rb yang kami beli / 70 rb PP Jogja-Jember. Tepat pukul 07.35 WIB kereta Sri Tanjung berangkat. Perjalanan yang ditempuh lumayan sangat lama. Kami sampai di stasiun utama Jember pukul 21.00 WIB. Wajarlah kalau mukanya pada lusuh hehe..



Sambil menikmati perjalanan kami saling bertukar cerita mengenai pengalaman hidup dan dimulai dari cerita Abid yang diwawancarai oleh Dita. Beikut adalah sedikit cuplikan videonnya:

 

Turun stasiun Jember kami sempet kebingungan untuk mencari tempat penginapan. Tetapi dengan bertanya kepada tukang becak akhirnya kami mendapat referensi penginapan yang murah. Kira-kira 100 meter dari stasiun terdapat dua penginapan. Tarif permalam yang ditawarkan mulai 30 rb | 2 bed | kamar mandi luar dan 45 rb | 2 bed | kamar mandi dalam. Emm,...lumayan cukup murah sih.. dan tentunya kami ambil yang paling murah..

Pagi harinya kami melanjutkan perjalan menuju Balai Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) tepatnya di Jalan Sriwijaya No 53. Lokasinya dekat pertigaan. Kalau dari stasiun harus jalan dulu menuju alun-alun kota Jember sekitar 300 m.



Setelah itu naik angkot jurusan Pakusari | Line dengan kode E kemudian turun didekat pertigaan polisi CPN. Kebetulan angkotnya pas kosong jadi bisa disuruh anter sampai Balai. Ongkos sewanya jadi kaya taksi deh..habis 25 rb untuk orang berempat. Di Balai TNMB kami menyerahkan surat perijinan surve, proposal penelitian yang akan kami ajukan dan sekalian tanya tanya informasi.



Alhamdullillah pada waktu itu kami mendapatkan tumpangan mobil dari staf balai TN menuju pos TNMB di Andongrejo. Perjalanan menuju pos Andongrejo / Gerbang kawasan Meru Betiri dari bale TN kira 1jam perjalanan menggunakan mobil atau jaraknya sekitar 60 km. Kami masuk dari arah barat melewati kawasan hutan Perum PERHUTANI, PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Kalisanen, Kebun Kotta Blater, Desa Sanenrejo, Desa Andongrejo dan Desa Curahnongko.





Nah.. Sudah sampai di Gerbang Kawasan Meru Betiri, di dekat gerbang terdapat pos Jaga Staf Meru Betiri yang lumayan lah untuk untuk istirahat melepas lelah sejenak. Dari sini sebenarnya kalau pas lagi beruntung, kita dapat menjumpai truk pengangkut hasil perkebunan karet, kopi, kayu di daerah sekitar Pantai Bandealit. Untuk nunut tumpangan jelaslah sangat bisa... :)

Sayang sekali saat disana kita sulit untuk menemukan truk yang lalu lalang, dan akhirnya dipilih pilihan terakhir untuk jalan kaki melewati bukit untuk menuju Bandealit. Kata warga disana sih kalau lancar perjalanan kaki cukup bisa ditempuh selama dua jam. Tetapi kita yang sudah mengalami jalan kaki ternyata lamanya sampai 3 kali lipatnya...wkwkwk
ini adalah videonnya :

Ternyata dengan waktu dua jam kami belum sampai di Bandealit...ini memang kami yang lambat atau emang jalannya yang panjang ya... Dua jam kami jalan kaki dari Gerbang Kawasan Meru Betiri Andongrejo, kami sampai di pos puncak, ya disana ada semacam rumah jaga yang juga ada portalnya. Kami beristirahat sejenak di sana dan mengobrol-ngobrol sama Bapak-Bapak yang jaga disana. Setelah bertanya, ternyata kita telah menempuh 8 km berjalan kaki, dan masih ada sekitar 12 km lagi yang perlu kita libas...waw amazing...haha

Karena waktu itu sudah malam, sudah magrib...ditambah hujan lagi.. jadi kami meminta ijin untuk menompang bermalam disana dan ternyata Bapaknya sangat Welcome sekali. Terima kasih Pak Karim, Pak Kaling, dan satu lagi maaf lupa pak.


Jam 6 pagi kami kembali melanjutkan perjalanan kembai menuju Bandealit. Perjalanan yang kami lalui kali ini adalah turunan bukit dengan jalan bebatuan yang sangat terjal. Disini kami mulai bertemu dengan para pekerja kebun karet dan kopi, juga ada truk yang lewat tetapi sayang bukan ke arah Bandealit sehingga kami tidak bisa menumpang.. Semangat Jalan Kaki..







Sekitar 4 km kami jalan kaki, sudah mulai nampak PT. Bandealit dan Desa bandealit yang suasananya rumah-rumahnya seperti jaman kolonial Belanda. Disana kami sarapan pagi dan melepas lelah kembali.




Lanjut perjalanan kembali kami dapat tumpangan semacam gerobak yang ditarik oleh traktor, lumayan bisa menghemat tenaga untuk berjalan 3 km



Masih kurang sekitar 3- 4 km lagi, kami tetap semangat untuk sampai di Pantai Bandealit. Perjalanan menuju pantai hutan di sekitar jalan sudah berubah menjadi perkebunan kelapa milik PT. Bandealit. Tetapi disekitarnya ternyata juga masih terdapat hewan liar seperti banteng. Nah ini merupakan Resort Bandealit milik TNMB, jaraknya dari pantai kurang lebih 500 m.
Diresort Bandealit kami berjumpa dengan mahasiswa Universitas Brawijaya, yang kebetulan sedang mengambil data untuk skripsi tentang Phanthera sp.  Selanjutnya untuk jalan-jalan disekitar pantai Bandealit dan melihat kawasan hutan disana kami ditemani oleh beliau.





Nah sudah sampai di Bandealit, dan kami juga sudah tahu kondisi hutan yang memungkinkan untuk diteliti kami kebingungan untuk mencari cara balik ke kota Jember agar jangan sampai telat dengan jadwal kereta yang sudah dipesan. Untungnya di dekat warga ada pemukiman warga dan salah satunya ada yang punya mobil panter yang untungnya lagi bisa kami charter untuk setidaknya sampai di dekat kota Jember. Namanya adalah Bapak/Ibu Agus

Malam harinya kami meluangkan waktu untuk berdiskusi bersama mahasiswa Universitas Jember, tepatnya di alun-alun kota Jember.



Nah pagi harinya kami kembali ke Jogja...Alhamdullillah

BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA

Halaman Berikutnya