December 24, 2010

WAWANCARA DENGAN DOSEN BIOLOGI (ibu Endang Semiarti)

Sebagai mahasiswa fakultas biologi Universitas Gadjah Mada, tentunya kita telah mengenal sosok Ibu Dra. Endang Semiarti, M.S., M.Sc., D.Sc. Beliau saat ini menjadi pembantu dekan fakultas biologi UGM dan sebagai dosen di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan. Banyak mahasiswa fakultas biologi yang mengidolakan beliau sebagai teladan dan panutan. Kesuksesan yang beliau capai saat ini, merupakan proses yang sangat panjang. Sejak kecil, beliau sudah rajin dan tekun belajar.
Ketertarikan beliau akan bidang biologi dimulai ketika beliau duduk di bangku SMA N 3 Solo. Pada waktu itu beliau sangat mengagumi guru biologi bidang genetika yang bernama Bapak Sukadi. Beliau merasa ilmu genetika merupakan ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari. Sehingga karena kesukaan dan ketekunannya itu, beliau sering menadapatkan nilai bagus di bangku SMA. Setelah lulus SMA kedua orang tuanya mengarahkan beliau untuk menjadi seorang dokter, tetapi beliau sangat menyukai ilmu biologi terutama di bidang genetika. Pada tahun 1981 beliau diterima menjadi mahasiswa biologi Universitas Gadjah Mada. Sejak semester satu kuliah, beliau sering mendapatkan nilai bagus. Hal tersebut semakin membuat beliau yakin bahwa ia tidak salah pilih, jurusan biologi adalah jurusan yang terbaik baginya.
Semasa kuliah beliau sangat menyukai dosen dosen di fakultas biologi saat itu. Beliau dapat mengambil hikmah dari kedisiplinan yang sangat dijujung tinggi oleh dosen-dosen pada waktu itu. Beliau mempunyai pedoman bahwa ketekunan yang kita lakukan pasti akan ada harganya. Selain itu dengan sikap tekun juga akan mendekatkan seseorang dengan apa yang ia inginkan (cita-cita). Kerena ketekunannya tersebut beliau berhasil lulus kumlot. Pada waktu itu beliau langsung mendapatkan tawaran untuk menjadi dosen di fakultas biologi UGM. Pada tahun 1987 beliau menerima tawaran tersebut. “Sambil menyelam minum air” kata pepatah, sambil bekerja sebagai dosen beliau menyelesaikan studi S-2 nya.
Selama meniti karier di bidang biologi, beliau banyak mendapatkan prestasi diantaranya saat selama menjadi mahasiswa beliau pernah menjadi mahasiswa insan berprestasi dan mahasiswa teladan satu seluruh UGM. Beliau juga aktif di BEM Mahasiswa UGM dan menjadi anggota paduan suara. Selama menjadi dosen beliau pernah menjadi dosen teladan III, dosen teladan II, dan dosen teladan I. Yang paling membagakan adalah beliau memperoleh beasiswa studi di Nagoya University Japan. Selama lima tahun di Jepang (tahun 2005-2010) beliau meneliti ilmu tentang perkembangbiakkan Anggrek. Beliau berhasil menemukan metode transfer gen anggrek yang lebih mudah dari yang sudah dilakukan oleh orang lai, tetapi menghasilkan frekuensi masuknya gen yang lebih tinggi ke sel tanaman anggrek. Atas kerja kerasnya tersebut, beliau berhasil menyabet gelar Nagoya International Orchid Congress (NIOC) Encourage Award 2009. Beliau berhasil membawa nama harum negara Indonesia dan dinobatkan sebagai juara pertama, berhasil mengungguli 159 peserta peneliti dari 36 negara di antaranya Jepang, Taiwan, Thailand, Singapura, Inggris, dan beberapa negara eropa lainnya.
Setelah berbincang-bincang mengenai karier studi sejak beliau terjun di bidang biologi dan prestasi-prestasi yang pernah beliau raih, kami juga meminta penjelasan dan pendapat beliau tentang UGM untuk menjadi World Class Research University (WCRU). Beliau berpendapat bahwa untuk melangkah menjadi WCRU, UGM harus mengangkat keunggulan lokal ke tingkat nasional dan lebih jauh lagi ke tingkat internasional. Untuk memperoleh/ mendapatkan keunggulan lokal tersebut UGM saat ini telah menjadi universitas kerakyatan. Beliau mengatakan bahwa saat ini pendidikan terus berlanjut dan berkembang, begitu pula teknologi yang digunakan, sehinggga sejak saat ini kita harus mengadaptasi teknologi tepat guna dan alih teknologi dari lama ke baru. Menurut beliau pengembagan UGM sebagai WCRU terbentur dana yang jumlahnya kurang mencukupi. Selain hal tersebut beliau mengatakan bahwa kita sebagai mahasiswa perlu mendudung UGM sebagai WCRU dengan melakukan networking terutama dengan mahasiswa luar agar nantinya kita tidak akan ketinggalan dan dapat memajukan research yang dilakukan.

BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA

Halaman Berikutnya